UMKM di Indonesia (Small Business In Indonesia)

UMKM di Indonesia - Dari tahun ke tahun peran serta UMKM di Indonesia dalam menyumbang PDB, Jumlah Ekspor dan tenaga kerja terus meningkat, sebagai pelaku usaha dari sektor akar rumput usaha mikro kecil dan menengah dari tahun ke tahun terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi indonesia yang kian membaik.
UMKM di Indonesia (Small Business In Indonesia)

Usaha Umkm (UMKM Di Indonesia)


UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia, Jumlah UMKM tahun 2011 tumbuh mencapai 52 juta. UMKM di Indonesia teramat penting bagi ekonomi karena menyumbang 60% dari total PDB ndonesia dan menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak 97% tenaga kerja. Walaupun peran sertanya yang begitu besar  tetapi akses UMKM ke lembaga keuangan sangat terbatas yaitu 25% atau sebanyak 13 juta pelaku UMKM yang mendapat bantuan dana dari lembaga keuangan.

Pembiayaan UMKM di Indonesia (UMKM Di Indonesia)


Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam perekonomian nasional memiliki peran yang penting dan strategis. Namun demikian kendala terbesar pelaku UMKM adalah mendapatkan pembiayaan untuk mengembangkan usahanya. Dari sisi pembiayaan, masih banyak pelaku UMKM yang mengalami kesulitan mendapatkan akses kredit dari bank, baik karena kendala teknis, misalnya tidak memiliki cukup agunan, maupun kendala non teknis, misalnya keterbatasan akses informasi ke perbankan. Namun ternyata perbankan koperasi dan pemerintah juga membutuhkan informasi tentang komoditas potensial untuk dibiayai.

beres

UMKM dan Perbankan

Bank Indonesia terus mendorong penyaluran kredit kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Upaya ini vital untuk dilakukan mengingat pentingnya peran UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional. UMKM menyumbang 60% dari GDP Nasional dan menyerap 97% tenaga kerja serta merupakan komponen terbesar (99,9%) dari total unit usaha di Indonesia.


Untuk itu, dalam rangka menyediakan rujukan bagi perbankan untuk meningkatkan pembiayaan terhadap UMKM serta menyediakan informasi dan pengetahuan bagi UMKM yang bermaksud mengembangkan usahanya, Bank Indonesia telah menyusun dan menyediakan informasi pola pembiayaan untuk komoditi potensial tersebut dalam bentuk model / pola pembiayaan komoditas (Lending Model).

Sebagai informasi, saat ini terdapat Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) terbaru untuk 8 (delapan) komoditas yang dilaksanakan oleh Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM (DPAU) dan Kantor Perwakilan BI Dalam Negeri.

UMKM dan Koperasi

Koperasi-koperasi yang dapat kita gunakan untuk menunjang usaha mikro, kecil dan menengah diantaranya Koperasi jasa keuangan (KJK) yang terdiri Koperasi simpan pinjam (KSP), unit-unit simpan pinjam (USP) milik Koperasi dan Koperasi jasa keuangan syariah (KJKS) serta unit- unit Koperasi jasa keuangan syariah (UJKS) yang banyak dimiliki oleh Koperasi konvensional.

Di dalam perkembangan Kontribusi koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian terbesar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan serta tingkat kemiskinan yang ada. Dengan demikian kontribusi koperasi terhadap perkembangan UMKM harus terencana, sistematis dan menyeluruh dimana meliputi :
  1. penciptaan iklim usaha dalam rangka membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya, serta menjamin kepastian usaha disertai adanya efisiensi ekonomi
  2. pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM untuk meningkatkan akses kepada sumber daya produktif sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal yang tersedia
  3. pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah (UKM)
  4. pemberdayaan usaha skala mikro untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang bergerak dalam kegiatan usaha ekonomi di sektor informal yang berskala usaha mikro, terutama yang masih berstatus keluarga miskin. Selain itu, peningkatan kualitas koperasi untuk berkembang secara sehat sesuai dengan jati dirinya dan membangun efisiensi kolektif terutama bagi pengusaha mikro dan kecil.

UMKM dan Pemerintah

Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga merespon positif kebijakan paket ekonomi ke-XI yang baru diluncurkan pemerintah. Di mana salah satu instrumen dalam paket kebijakan tersebut yakni menyangkut Kredit Usaha Rakyat Berorientasi Ekspor (KURBE).

Menindaklanjuti paket ekonomi baru ini, Puspayoga akan mendorong para pelaku koperasi dan UMKM berbasis ekspor untuk memanfaatkan Program KURBE. Dengan KURBE diharapkan bisa menjadi solusi masalah pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Selama ini upaya untuk mengekspor produk UMKM masih terkendala, terutama masalah pembiayaan, serta masalah dalam kapasitas UMKM yang menyangkut Sumber Daya Manusia, pemasaran, dan pemenuhan standar perdagangan internasional yang ketat,"

KURBE akan menjadi instrumen penyedia fasilitas pembiayaan ekspor yang lengkap dan terpadu untuk modal kerja dan investasi bagi UMKM. Ke depan Puspayoga berharap KURBE dapat memberikan stimulus kepada UMKM untuk meningkatkan ekspor nasional.

"KURBE juga diharapkan bisa meningkatkan daya saing produk ekspor UMKM berbasis kerakyatan serta meningkatkan kualitas dan nilai tambah produk ekspor," kata dia.

KURBE sendiri sesuai paket kebijakan XI akan menyediakan fasilitas pembiayaan ekspor yang lengkap dan terpadu untuk modal kerja (Kredit Modal Kerja Ekspor/KMKE) dan investasi (Kredit Investasi Ekspor/KIE) bagi UMKM.

Selain itu juga penyaluran pembiayaan kepada skala UMKM yang berorientasi ekspor (UMKM Ekspor), dilakukan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI (Indonesia Eximbank). KURBE ditetapkan dengan tingkat suku bunga sebesar 9% p.a efektif (tanpa subsidi).

"Sedangkan untuk KURBE mikro maksimal plafond sebesar Rp 5 miliar," jelas Puspayoga.

Sementara KURBE kecil maksimal Rp 25 miliar dan menengah maksimal Rp 50 miliar dengan jangka Waktu KURBE paling lama 3 tahun untuk KMKE dan/atau 5 tahun untuk KIE. KURBE menyasar utamanya para supplier/plasma yang menjadi penunjang industri dan industri/usaha dengan melibatkan tenaga kerja yang cukup banyak sesuai dengan skala usahanya.

Perkembangan UMKM di indonesia (UMKM Di Indonesia)

Perkembangan peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang besar ditunjukkan oleh jumlah unit usaha dan pengusaha, serta kontribusinya terhadap pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Pada tahun 2003, persentase jumlah UMKM sebesar 99,9 persen dari seluruh unit usaha, yang terdiri dari usaha menengah sebanyak 62,0 ribu unit usaha dan jumlah usaha kecil sebanyak 42,3 juta unit usaha yang sebagian terbesarnya berupa usaha skala mikro. UMKM telah menyerap lebih dari 79,0 juta tenaga kerja atau 99,5 persen dari jumlah tenaga kerja pada tahun 2004 jumlah UMKM diperkirakan telah melampaui 44 juta unit. Jumlah tenaga kerja ini meningkat rata-rata sebesar 3,10 persen per tahunnya dari posisi tahun 2000. Kontribusi UMKM dalam PDB pada tahun 2003 adalah sebesar 56,7 persen dari total PDB nasional, naik dari 54,5 persen pada tahun 2000. Sementara itu pada tahun 2003, jumlah koperasi sebanyak 123 ribu unit dengan jumlah anggota sebanyak 27.283 ribu orang, atau meningkat masing-masing 11,8 persen dan 15,4 persen dari akhir tahun 2001.


Berbagai hasil pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pemberdayaan koperasi dan UMKM pada tahun 2004 dan 2005, antara lain ditunjukkan oleh tersusunnya berbagai rancangan peraturan perundangan, antara lain RUU tentang penjaminan kredit UMKM dan RUU tentang subkontrak, RUU tentang perkreditan perbankan bagi UMKM, RPP tentang KSP, tersusunnya konsep pembentukan biro informasi kredit Indonesia, berkembangnya pelaksanaan unit pelayanan satu atap di berbagai kabupaten/kota dan terbentuknya forum lintas pelaku pemberdayaan UKM di daerah, terselenggaranya bantuan sertifikasi hak atas tanah kepada lebih dari 40 ribu pengusaha mikro dan kecil di 24 propinsi, berkembangnya jaringan layanan pengembangan usaha oleh BDS providers di daerah disertai terbentuknya asosiasi BDS providers Indonesia, meningkatnya kemampuan permodalan sekitar 1.500 unit KSP/USP di 416 kabupaten/kota termasuk KSP di sektor agribisnis, terbentuknya pusat promosi produk koperasi dan UMKM, serta dikembangkannya sistem insentif pengembangan UMKM berorientasi ekspor dan berbasis teknologi di bidang agroindustri. Hasil-hasil tersebut, telah mendorong peningkatan peran koperasi dan UMKM terhadap perluasan penyediaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan peningkatan pendapatan.

Perkembangan UMKM yang meningkat dari segi kuantitas tersebut belum diimbangi oleh meratanya peningkatan kualitas UMKM. Permasalahan klasik yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal yang dihadapi UMKM yaitu: rendahnya kualitas SDM UMKM dalam manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran, lemahnya kewirausahaan dari para pelaku UMKM, dan terbatasnya akses UMKM terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya. Sedangkan masalah eksternal yang dihadapi oleh UMKM diantaranya adalah besarnya biaya transaksi akibat iklim usaha yang kurang mendukung dan kelangkaan bahan baku. Juga yang menyangkut perolehan legalitas formal yang hingga saat ini masih merupakan persoalan mendasar bagi UMKM di Indonesia, menyusul tingginya biaya yang harus dikeluarkan dalam pengurusan perizinan. Sementara itu, kurangnya pemahaman tentang koperasi sebagai badan usaha yang memiliki struktur kelembagaan (struktur organisasi, struktur kekuasaan, dan struktur insentif) yang unik/khas dibandingkan badan usaha lainnya, serta kurang memasyarakatnya informasi tentang praktek-praktek berkoperasi yang benar (best practices) telah menyebabkan rendahnya kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi. Bersamaan dengan masalah tersebut, koperasi dan UMKM juga menghadapi tantangan terutama yang ditimbulkan oleh pesatnya perkembangan globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan bersamaan dengan cepatnya tingkat kemajuan teknologi.

Secara umum, perkembangan koperasi dan UMKM dalam tahun 2006 diperkirakan masih akan menghadapi masalah mendasar dan tantangan sebagaimana dengan tahun sebelumnya, yaitu rendahnya produktivitas, terbatasnya akses kepada sumber daya produktif, rendahnya kualitas kelembagaan dan organisasi koperasi, dan tertinggalnya kinerja koperasi.


Potensi umkm di Indonesia yang besar belum digarap maksimal (UMKM Di Indonesia)


Potensi kredit mikro di atas kertas besar karena jumlah usaha kredit mikro, kecil dan menengah di Indonesia mencapai hampir 50 juta unit .

Posisi usaha mikro sendiri sebenarnya amat penting dalam sebuah perekonomian negara karena dianggap sebagai fondasinya.

Palgunadi Setiawan, mantan Direktur PT Astra Internasional, yang kini membantu keuangan mikro lewat Yayasan Dharma Bakti Para Sahabat, menganalogikan usaha mikro dengan satuan militer.

"Kalau diurut di militer maka unit terkecilnya regu, jadi peleton, kompi, dan batalyon. Negara yang berekonomi itu unit terkecilnya adalah usaha mikro dan kecil."

Dan Palgunadi menambahkan usaha mikro dan kecil bisa ditempatkan sebagai potensi dari seluruh negara, yang menjadi eksistensi perekonomian negara.

Tidak ada usaha besar yang tiba-tiba menjadi besar, tapi dimulai dengan yang kecil-kecil itu," tambahnya.
Lapangan kerja

Sebagai sebuah unit usaha, diperkirakan usaha mikro dan kecil di Indonesia menyumbang sekitar 53% dari total Produk Bruto Indonesia dan kontribusi eksport sebesar 20,52%.

"Dengan angka itu saya ingin menggambarkan dominasi dari usaha mikro dan kecil di Indonesia," kata Choirul Djamhari PHD, Deputy Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha kepada BBC Siaran Indonesia.

Kalau diurut di militer maka unit terkecilnya regu, jadi peleton, kompi, dan batalyon. Negara yang berekonomi itu unit terkecilnya adalah usaha mikro dan kecil

Sementara dari penyerapan tenaga kerja, usaha mikro menyerap 77 juta lebih tenaga kerja dan usaha kecil sekitar 10 juta sedangkan usaha menengah hampir lima juta tenaga kerja.

Dengan perkiraan sekitar 50 juta UMKM di Indonesia, berarti penambahan 1 tenaga kerja dalam setiap uni saja sudah berarti sekitar 50 juta lapangan kerja baru.

"Kalau tambah tenaga kerja 1 saja setiap usaha, maka terdapat 43 juta lapangan kerja baru yang diciptakan usaha mikro," kata Bambang Ismawan, Sekjen Gema PKM yang memperkirakan terdapat 43 juta usaha mikro di Indonesia.

Dan itu tanpa kerja keras pemerintah, tambah Bambang Ismawan, karena yang diperlukan hanyalah membuat mekanisme agar usaha mikro hidup dan berkembang.

"Jadi tidak perlu pergi ke Malaysia atau Saudi Arabia karena disini sudah tercipta lapangan kerja yang memungkinkan mereka hidup," tambahnya.
Eksport ke Malaysia
Perajin kripik

UMKM berpotensi ciptakan 43 juta lapangan kerja di Indonesia


Salah seorang pengusaha di Pusat Industri Kecil, PIK, Medan, adalah Merry Fersy yang memproduksi baju sutra dari rukonya Y&Y.

Setiap bulannya Merry Fersy membawa sekitar 75 potong baju sutra ke Malaysia yang dipasarkan di beberapa tempat di Kuala Lumpur.

"Setiap potong dijual 900 ringgit Malaysia atau sekitar Rp. 2.500.000 ribu dan dari satu potong baju dia bisa mendapat untung sekitar Rp 300.000," tambah Merry.

Memulai usaha dengan 1 mesin jahit bordir, kini Merry sudah punya sekitar 60 mesin jahit di Medan dan di Bukit Tinggi.

Salah satu contoh lain adalah kerupuk ikan Cang Rebong di Kecamatan Seruway, Langsa, Propinsi Aceh Nanggroe Daroessalam.

Setiap hari sekitar 15 ibu-ibu membersihkan ikan untuk dijadikan kerupuk ikan di perusaaan milik Choirul Azman itu.

Kini sudah ada dua unit pembersihan kerupuk ikan milik Choirul Azman dengan 30 lebih tenaga kerja pembersih ikan, yang rata-rata berpenghasilan sekitar Rp 30.000 hingga Rp 50.000 rupiah.

"Awal bisnis ini adalah ikan-ikan kecil yang dibuang para penangkap ikan karena dianggap tak laku dijual," kata Choirul Azman.

Namun kini Choirul Anam malah ingin menambah unit pembersihan ikan lagi dan memilik satu kapal penangkap ikan sendiri.

Memulai Usaha Kecil di Indonesia (UMKM Di Indonesia)



Mencari macam-macam peluang usaha kecil menengah 2016 memang tidak ada salahnya jika dicari dari semenjak sekarang ini, karena semakin jauh anda mempersiapkan sebuah konsep usaha atau bisnis maka diketahui akan semakin matang juga konsep usaha yang akan dijalankan di tahun 2016 tersebut. Terlebih seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa sektor usaha kecil menengah sendiri pada saat ini dapat dikatakan semakin padat dan banyak dijalankan di berbagai daerah, tingkat kemudahan pada sektor usaha tersebut diketahui memang merupakan salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi hingga saat ini.

Jika di tahun 2015 ini saja sektor usaha kecil menengah tersebut sudah diprediksikan akan semakin meningkat, tentunya anda sendiri juga sudah dapat memperkirakan sendiri bagaimana kondisinya di tahun 2016 yang akan datang. Terlebih di jaman seperti sekarang ini anda pun tentu sudah mengetahuinya bahwa untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang dapat memberikan penghasilan yang memuaskan tentunya sudah sangat sulit, maka dari itulah mengapa sektor usaha kecil menengah sendiri juga diprediksikan akan terus meningkat di masa yang akan datang.

Macam-Macam Peluang Usaha Kecil Menengah 2016


Namun hal tersebut tentu saja bukan berarti anda tidak dapat menjalankan dan memiliki sektor usaha kecil menengah tersebut, hanya saja memang pemilihan segmen usaha di sektor usaha tersebut harus dilakukan secara selektif dan berhati-hati untuk menghindari tingginya tingkat kompetitor dari sektor usaha tersebut. Karena semakin banyak sektor usaha kecil menengah tersebut dijalankan oleh sebagian besar orang maka sudah dapat dipastikan juga bahwa tingkat kompetitornya sendiri akan terus meningkat, maka dari itulah mengapa pemilihan segmen usaha di sektor tersebut harus dilakukan secara selektif dan berhati-hati.

Informasi Peluang Usaha Kecil Menengah Kebawah


Pada umumnya memang bahwa sektor usaha kecil menengah sendiri merupakan segmen usaha yang dapat dijalankan dengan menggunakan investasi modal awal yang relatif kecil, dan biasanya sektor usaha kecil menengah sendiri juga memang banyak dijalankan oleh mereka yang masuk pada kalangan masyarakat menengah kebawah. Ya, keterbatasan modal yang dimiliki tentunya merupakan salah satu faktor utama dipilihnya sektor usaha kecil menengah ini oleh sebagian besar kalangan masyarakat menenengah kebawah, karena untuk mereka yang memang berada pada kalangan menengah ke atas maka sektor usaha yang dipilih pun tentunya akan berbeda.

Selain itu, pada saat ini juga informasi mengenai sektor usaha kecil menengah sendiri memang sudah sangat banyak di ulas di berbagai media khususnya di media online yang mungkin pada saat ini memang sudah lebih mudah di akses, sehingga bagi anda yang membutuhkan informasi mengenai hal tersebut sudah sangat mudah untuk menemukannya. Untuk anda yang ingin memiliki sebuah sektor usaha kecil menengah yang menggunakan investasi modal awal yang kecil maka berbagai macam informasi tersebut akan memberikan banyak manfaat untuk anda, pasalnya informasi tersebut dapat anda jadikan sebagai referensi yang dapat memberikan anda ide usaha yang fresh.

Macam-Macam Peluang Usaha Kecil Menengah 2016


Karena tentunya walaupun sektor usaha yang akan dijalankan merupakan sektor usaha kecil menengah, namun tentunya bukan berarti segmen usaha yang dipilih dilakukan secara asal-asalan, jika demikian maka tidak menutup kemungkinan jika anda akan salah dalam menentukan segmen usaha tersebut yang akan membuat usaha tidak akan maju dan berkembang. Karena sebenarnya sebuah sektor usaha kecil menengah sendiri diketahui mampu menghasilkan keuntungan yang menjanjikan jika segmen usaha yang dipilih memang tepat, juga dijalankan dengan baik dan benar serta dijalankan di waktu dan tempat yang tepat.
Contoh Usaha Kecil Menengah Yang Menguntungkan

Salah satu contoh usaha kecil menengah 2016 yang prospektif dan menjanjikan dari macam-macam peluang usaha kecil menengah 2016 adalah sektor usaha yang bergerak di bidang busana atau pakaian, terlebih sektor usaha yang bergerak di bidang busana atau pakaian untuk kalangan usia anak-anak. Hal tersebut karena anak-anak sendiri diketahui memiliki tingkat pertumbuhan tubuh yang relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan orang dewasa, melalui kondisi tersebut maka sudah dapat dipastikan bahwa anak-anak sendiri akan cenderung lebih cepat membutuhkan berbagai macam pakaian baru dengan ukuran yang lebih besar.

Dan hal tersebutlah yang memang membuat sektor usaha di bidang tersebut memiliki perputaran distribusi usaha yang relatif lebih cepat seperti sektor usaha yang bergerak di bidang kuliner atau makanan, yang secara tidak langsung juga akan menghasilkan keuntungan yang relatif lebih cepat karena roda usaha yang juga berputar cenderung plebih cepat. Karena setiap individual sendiri pun diketahui tidak hanya akan membutuhkan makanan sebagai kebutuhan pokok mereka saja, namun juga akan membutuhkan pakaian sebagai kebutuhan pokok mereka lainnya yang akan masuk pada kebutuhan sandang mereka yang setara dengan kebutuhan pangan.

Macam-Macam Peluang Usaha Kecil Menengah 2016


Mungkin hingga saat ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa untuk menjalankan sebuah sektor usaha yang bergerak di bidang busana atau pakaian tersebut akan selalu membutuhkan investasi modal awal yang besar, hal tersebut tentunya tidaklah benar, karena pada saat ini sektor usaha yang bergerak di bidang usaha tersebut sudah dapat dijalankan dengan menggunakan modal awal yang kecil. Hanya saja memang supplier yang akan menyuplai produk pakaian dalam sektor usaha tersebut haruslah tepat, yang dimaksud tepat adalah bahwa supplier tersebut akan mampu memberikan harga produk yang relatif murah namun dengan kualitas produk yang menjanjikan.

Peluang Usaha Menengah Ke Atas Modal 10 Juta


Sektor usaha yang bergerak di bidang busana atau pakaian sendiri memang dapat dikatakan sebagai salah satu sektor usaha yang dapat dijalankan oleh banyak kalangan, tidak hanya menggunakan modal kecil saja, melainkan dapat juga dijalankan dengan menggunakan investasi modal awal yang relatif lebih besar. Dan dengan modal awal minimum hingga 10 jutaan maka anda pun dapat menjalankan sektor usaha yang bergerak di bidang tersebut hingga pada skala grosiran, yang akan menjadi supplier dari segmen usaha dengan tingkatan reseller sekaligus dapat juga menjadi reseller yang menjual berbagai macam produk pakaian yang relatif murah.

Dengan demikian maka dapat dipastikan juga bahwa sektor usaha yang bergerak di bidang busana atau pakaian tersebut memang mampu menghasilkan keuntungan yang menjanjikan, terlebih di bidang pakaian untuk kalangan usia anak-anak yang memang terhitung prospektif dan memiliki pangsa pasar yang konsumtif dan tersedia luas dimana-mana. Hanya saja mungkin memang sektor usaha yang dijalankan dengan menggunakan investasi modal awal yang relatif besar tersebut tidak akan dapat dijalankan oleh setiap pelaku usaha pada umumnya, karena sektor usaha tersebut juga mungkin hanya dapat dijalankan oleh mereka yang masuk pada kalangan masyrakat menengah ke atas dengan tingkat kemampuan ekonomi yang dapat dikatakan cenderung lebih tingi.

Demikian di atas tadi adalah sedikit ulasan mengenai macam-macam peluang usaha kecil menengah 2016 yang telah kita ketahui bersama, semoga sedikit informasi peluang usaha 2016 di atas dapat membantu serta bermanfaat untuk anda semuanya.


Website tempat belajar berbagai hal tentang Koperasi dan UMKM(Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Mulailah menjadi wirausaha muda mandiri !!